Apa spread spectrum?
Lahirnya sistem komunikasi spread spectrum  pada pertengahan tahun 1950 dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan sistem  komunikasi yang dapat mengatasi masalah interferensi, dapat menjamin  kerahasiaan informasi yang dikirim dan dapat beroperasi  pada tingkat  S/N (signal to noise ratio) yang rendah atau tahan terhadap  derau yang besar. Dalam sistem komunkasi sekarang ini, dimana penggunaan  frekuensi sudah cukup padat sehingga interferensi dan noise dari  transceiver lain cukup besar. Dalam komunikasi radio kita juga sering  mendengar adanya penyadapan pembicaraan pada handphone oleh pesawat  radio lain. Namun dengan sistem spread spektrum ketakutan yang dialami  pada sistem komunikasi diatas akan dapat di atasi karena data yang  ditransmit pada sistem spread spektrum adalah data acak yang dikenal  sebagai noise. Jadi jika penerima tidak mengetahui code yang digunakan  untuk melebarkan data maka penerima hanya akan menerima sinyal noise  saja. Istilah spread spectrum digunakan karena pada sistem ini sinyal  yang ditransmisikan memiliki bandwidth yang jauh lebih lebar dari  bandwidth sinyal informasi (mencapai ribuan kali). Proses penebaran  bandwidth sinyal informasi ini disebut spreading.
Spread Spectrum menggunakan wideband dan noise like (pseudo-noise) signals. Karena sinyal Spread Spectrum bersifat noise like, maka sulit terdeteksi. Spread Spectrum juga sulit diintercept atau didemodulate sehingga menjadi lebih aman. Transmisi Spread Spectrum sulit dijam dibandingkan dengan narrowband signals (digunakan pada teknologi GSM). Karena itu, teknik telekomunikasi ini digunakan oleh militer. Sinyal Spread Spectrum menggunakan fast codes yang menjalankan information bandwidth atau data rate beberapa kali. Kode spesial ini disebut pseudo random atau pseudo-noise codes, karena kode ini muncul berupa random noise (kode acak) , tapi hal ini tidak ada hubungannya dengan random. Transmitter Spread Spectrum menggunakan tingkat kekuatan transmisi yang hampir sama dengan transmitter Narrowband , tapi karena sinyal Spread Spectrum terlalu lebar, mereka hanya bisa ditransmisikan  pada spectral power density yang lebih rendah jika dibandingkan dengan transmitter narrow band. Berhubung sinyal Spread Spectrum ditransmisikan dengan kekuatan rendah, tapi bandwidth besar, sinyal Spread Spectrum dan narrowband bisa berada pada  band yang sama dengan gangguan yang kecil, bahkan tidak ada.
Beberapa kelebihan yang dimiliki spread spectrum, yaitu:
- Sulit dideteksi. Sinyal Spread Spectrum lebih lebar daripada transmisi narrowband pada umumnya. Berhubung communication band telah tersebar, sinyal itu dapat ditransmisikan pada lower power tanpa gangguan dari background noise. Hal ini disebabkan, karena waktu proses despreading berjalan, noise pada satu frekuensi ditolak, untuk meninggalkan signal yang diinginkan. Berhubung signal itu dipancarkan pada kekuatan yang rendah, sinyal akan tampak bercampur dengan noise, jadi akan sulit untuk dideteksi.
 - Lebih sulit dijam daripada narrowband. Dasar dari teknik spreading ialah kode yang digunakan untuk menyebarkan sinyal. Tanpa mengetahui kodenya, maka tidak mungkin untuk mendecipher atau menguraikan transmisi. Juga, karena kodenya sangat panjang, maka tidak mungkin untuk memecahkan kode yang digunakan, maka interception merupakan hal yang sulit untuk dilakukan.
 - Multiple users dapat menggunakan band yang sama. Kegunaan dari binary sequences yang berbeda ialah membiarkan beberapa Spread Spectrum systems untuk mengoperasikan secara independen masing-masing sinyal dalam band yang sama. Bentuk pembagian ini disebut Code Division Multiple Access (CDMA).
 - Digunakan untuk ranging dan Radar. Spread Spectrum dapat digunakan untuk membangun ranging and sistem radar yang lebih tepat. Spread carrier, bermodulasi dengan pseudo noise sequence, membuat penerima untuk mengukur dengan tepat tim dari sinyal yang dikirim. Spread Spectrum dapat digunakan untuk mengetim jarak suatu objek, contohnya ialah radar. Kedua aplikasi sudah secara umum digunakan pada aerospace field selama bertahun-tahun.
 
Direct Sequence merupakan salah satu dari tipe teknik spread spectrum selain frekuensi hopping. Teknik spreading yang terkenal dan banyak dipilih para produsen dalam desain produk adalah Direct Sequence Spread Spektrum  (DSSS) CDMA. Sistem ini dipilih karena adanya kemudahan dalam mengacak  data yang akan dispreading. Setiap kanal/pengguna (user) pada CDMA  menggunakan waktu dan frekuensi  secara bersamaan. Untuk membedakan  setiap kanal/pengguna maka digunakan  kode yang unik dan dapat digunakan  untuk melebarkan sinyal. Kode ini  disebut Pseudo Random Noise  (PN Code) yang merupakan deretan data  berkecepatan tinggi yang  berharga polar (-1 & +1) atau non polar (0  & 1). Kode ini juga  memiliki sifat acak semu yang periodik. Adapun  pembangkitnya dinamakan Pseudo Random Generator (PRG) atau ada yang  menyebutnya dengan istilah Pseudo Noise Generator (PNG).
Sebuah sistem spread-spectrum harus memenuhi kriteria sebagai  berikut :- Sinyal yang dikirimkan menduduki bandwidth yang jauh lebih lebar daripada bandwidth minimum yang diperlukan untuk mengirimkan sinyal informasi
 - Pada pengirim terjadi proses spreading yang menebarkan sinyal informasi dengan bantuan sinyal kode yang bersifat independen terhadap informasi
 - Pada penerima terjadi proses despreading yang melibatkan korelasi antara sinyal yang diterima dan replika sinyal kode yang dibangkitkan sendiri oleh suatu generator lokal.
 
Proses Spreading dan Despreading
Pada baris pertama menunjukkan bahwa  bit-bit data yang akan  ditransmisikan ke penerima. Kemudian pada baris  kedua menunjukkan  gambar kode PN yang akan digunakan untuk spreading  data yang akan  ditransmisikan. Kode ini unik untuk setiap user dan akan  digunakan  kembali dalam proses decode di penerima. Suatu isyarat yang  sudah  disebar hanya bisa disusun ulang menjadi data asli dengan  menggunakan  kode PN yang sama. Selanjutnya pada baris ketiga hasil  proses spreading  yaitu perkalian antara bit data yang akan dikirim  dengan kode PN yang  digunakan untuk spreading. Kemudian sebelum  dikirimkan, isyarat ini akan  dimodulasi dengan isyarat pembawa dengan  frekuensi tertentu. Kemudian,  hasil tersebut pada contoh ini dimodulasi  dengan modulasi BPSK yang siap  untuk ditransmisikan. Dalam modulasi  BPSK, perubahan nilai bit data di  tandai dengan perubahan fase sinyal.  Dari gambar terlihat bahwa fase  akan berubah ketika bit data berganti  nilai. Berikut contoh lain proses  spreading dan despreading dengan multiple access.
Despreading











0 komentar:
Posting Komentar