Sabtu, 22 September 2012

pkm pengolahan kulit manggis

Posted by tomy_stemsi on 20.44

PKM-M



A.                JUDUL PENELITIAN

Pengolahan Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) sebagai Bahan Pewarna Alami dengan Metode Tradisional

B.                 LATAR BELAKANG

MANGGIS (Garcinia mangostana L.) pada umumnya dikenal sebagai tanaman budidaya.Asal-usul manggis diduga berasal dari Asia Tenggara, mungkin dari Indonesia (Pulau Kalimantan). Tanaman manggis menyebar ke timur sampai ke Papua Nugini dan Kepulauan Mindanau (Filipina), dan ke utara melalui Semenanjung Malaysia menyebar terus ke Thailand bagian selatan, Myanmar, Vietnam, dan Kamboja. Tanaman manggis telah dikenal oleh para peneliti dari Barat sejak awal tahun 1631. Menurut Cox (1976), genus Garcinia merupakan genus yang terbesar (lebih dari 400 spesies), 40 spesies dapat dimakan dan banyak dijumpai di Pulau Kalimantan.
Manggis (Garcinia mangostana L.)  merupakan salah satu tanaman buah tropika yang pertumbuhannya paling lambat, tetapi umurnya juga paling panjang. Tanaman yang berasal dari biji umumnya membutuhkan 10 – 15 tahun untuk mulai berbuah. Tingginya mencapai 10 – 25 meter dengan ukuran kanopi sedang serta tajuk yang rindang berbentuk piramida. Diameter batang 25 – 35 cm dan kulit batang kayu biasanya berwarna cokelat gelap atau hampir hitam, kasar dan cenderung mengkelupas. Getah manggis berwarna kuning (getah kuning) atau resin ada pada semua jaringan utama tanaman.
Sekarang sudah  banyak pemanfaatan manggis mulai dari buah,batang, daun,getah dan kulit tetapi kebanyakan orang lebih fokus terhadap isi buah tanpa memaanfaatkan kulitnya. Kebanyakan kulit manggis yang tebal tersebut dibuang begitu saja dan tanpa disadari bahwa pada kulit manggis tersebut mengandung berbagai khasiat yang perlu kita olah kembali. Hal inilah yang membuat kami penulis untuk meneliti secara lebih mendalam mengenai pengolahan kulit manggis khususnya sebagai bahan pewarna sirup dengan menggunakan metode tradisioanal. Penulis ingin  memanfaatkan kulit manggis sebagai pewarna karena warna merah agak keungu-unguan ini menurut kami memberikan nilai estetika tersendiri yang menarik untuk diteliti lebih lanjut lagi pengolahannya dengan penggunaan metode yang lebih kreatif dan inovatif. Dari segi warna kulit manggis telah diyakini kaya akan zat antioksidan yang kuat.
Kulit manggis (Garcinia mangostana L.)  ini mengandung senyawa xanton yang meliputi mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfamangostin, beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin.Xanton dalam kulit manggis selain sebagai antioksidan ternyata juga mampu merawat beberapa jenis kanker seperti kanker hati, pencernaan, paru-paru serta ampuh mengatasi penyakit tuberkulosis (TBC), asma, leukemia, serta sebagai antiinflamasi dan antidiare. Tidak hanya itu kulit manggis juga dapat mengatasi jantung koroner dan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama bagi pengidap HIV/AIDS.
Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) mempunyai aktivitas melawan sel kanker payudara, lever, dan leukemia. Juga biasa digunakan sebagai antihistamin, antiinflamasi, menekan sistem saraf pusat, dan penurun tekanan darah tinggi.
 Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan alternatif baru dalam segi pembuatannya serta menanamkan pemikiran kepada para pembaca mengenai betapa pentingnya kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dari segi pengolahan serta khasiat yang terkandung didalamnya.  
C.                 PERUMUSAN MASALAH

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa dalam pengolahannya kebanyakan kulit manggis (Garcinia mangostana L.)  sudah dimanfaatkan sebagai suplemen diet, antioksidan dan antikanker. Adapun masalah yang ingin kami angkat adalah pengolahan kulit manggis sebagai pewarna sirup dengan metode tradisional.

D.        TUJUAN PENELITIAN

            Tujuan penelitian yang akan kami lakukan yaitu melakukan penggunaan metode tradisional pada kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dalam membuat pewarna sirup.

E.         LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang kami harapkan adalah keinginan untuk bisa menjadikan hasil makalah ini dianggap sebagai jurnal kimia nasional.
F.         KEGUNAAN
            1. Segi IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
                Diperoleh informasi ilmiah mengenai kandungan yang terdapat di dalam
     kulit manggis (Garcinia mangostana L.).





 2. Segi Ekonomi
Menambah nilai ekonomi dari kulit manggis (Garcinia mangostana L.) yang tidak hanya sebagai suplemen, jus tetapi juga dapat digunakan sebagai pewarna sirup yang bervariasi.

G.        TINJAUAN PUSTAKA
            Khasiat xanton pada kulit manggis bukan hanya antioksidan, tapi juga antikanker. Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, ekstrak ini juga bersifat apoptosis, dan penghancur sel kanker.
Xanton mampu merawat beberapa jenis kanker seperti kanker hati, pencernaan, paru-paru. Xanton dalam kulit manggis juga ampuh mengatasi penyakit tuberkulosis (TBC), asma, leukemia, serta sebagai antiinflamasi dan antidiare. Selain antikanker dan antioksidan, juga mujarab untuk mengatasi jantung koroner dan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama bagi pengidap HIV/AIDS. ( Berna Dr )
Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak kulit manggis mempunyai aktivitas melawan sel kanker payudara, lever, dan leukemia. Juga biasa digunakan sebagai antihistamin, antiinflamasi, menekan sistem saraf pusat, dan penurun tekanan darah tinggi. (portal.cbn) www.suaramedia.com
Hasil perhitungan secara ekonomi menunjukkan bahwa produk olahan manggis berupa sirup buah dan cocktail memiliki nilai profit yang lebih tinggi yakni sebesar 53,33% dan 35,56% dibandingkan dengan hasil penjualan buah manggis segar yang rata-rata di tingkat petani dijual seharga Rp. 1.800,-(harga di kebun untuk kualitas sedang). Baik produk olahan daging buah maupun kulit buah dari buah manggis, keduanya memiliki nilai tambah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan dijual dalam bentuk buah segar. Berdasarkan gambaran ini, produk olahan buah manggis memiliki prospektif ekonomi yang baik untuk dikembangkan dan perlu disosialisasikan lebih lanjut kepada petani.(Roni Kastaman 2007)

H.        GAMBARAN UMUM
            Pada saat ini, banyak masyarakat yang masih belum memanfaatkan kulit manggis secara maksimal. Masyarakat masih beranggapan bahwa kulit manggis tidak ada manfaatnya sehingga dibuang saja. Setelah kami mengetahui banyaknya permasalahan yang terjadi pada masyarakat tersebut maka kami dapat menyimpulkan bahwa apabila kami melakukan sosialisasi ini akan meminimalisir masalah di kalangan masyarakat sehingga menimbulkan antusianisme untuk mengetahui pengolahan kulit manggis sebagai bahan pewarna secara lebih mendalam.
           
H.        METODE PELAKSANAAN
           
1.      Pengumpulan Bahan
Bahan yang digunakan adalah kulit manggis (Garcinia mangostana L.) yang berasal dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Bahan pendukung lainnya merupakan bahan yang dijamin kualitasnya untuk pengolahan bahan tersebut.

2.      Penyiapan Bahan
Kulit manggis (Garcinia mangostana L.) tersebut akan kami telusuri terlebih dahulu lokasi yang merupakan sumber yang mengetahui lebih dalam mengenai kulit manggis ini dengan melakukan kerja sama terhadap pabrik buah manggis.

3.      Sosialisasi
Tahap ini merupakan tahap yang paling berpengaruh dalam mendukung penelitian tersebut dengan mengadakan sosialisasi terhadap masyarakat bahwa penelitian ini akan berdampak besar di kalangan masyarakat akibat dari khasiat kulit manggis yang beragam dan perlu diketahui cara pengolahan yang memudahkan di masyarakat.

4.      Tempat pelaksanaan
Pelaksanaan program ini khususnya dalam rangka melakukan sosialisasi terhadap masyarakat akan dilaksanakan di Kota Pontianak, di gedung Auditorium Universitas Tanjungpura. Pelaksanaan sosialisasi ini kami lakukan dengan mengundang 150 orang khususnya pada para PKK.

5.      Cara Kerja
a)      Siapkan sampel bahan buah manggis yang akan diambil bagian kulitnya saja
b)      Pisahkan kulit dari daging buahnya
c)      Buang getah yang terdapat pada kulit manggis dengan cara dikikis
d)     Iris kulit buah manggis tersebut secara vertikal masing-masing berukuran 0,5 cm ketebalannya
e)      Jemur irisan tipis kulit manggis tersebut di bawah terik sinar matahari hingga kering
f)       Kemudian hasil pengeringan tersebut digiling dengan alat penggilingan sampai halus membentuk serbuk



           
           
I.                   JADWAL KEGIATAN
tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
no
kegiatan
Pelaksanaan tahun 2011, bulan Oktober


6
7
8
9
10
11
12
1
Persiapan pelaksanaan







2
Pengumpulan data







3
Pengolahan data







4
Analisi data







5
Pelaporan Hasil








5.1 Laporan kemajuan








5.2 Penyusunan laporan akhir








5.3 Seminar draf laporan akhir








5.4 Penyampaian laporan akhir



































J.       RANCANGAN BIAYA

NO
URAIAN
VOL
SATUAN
DEBET
KREDIT
I

PENGELUARAN





1
Kertas A4
1 Rim
 Rp          35.000

 Rp                 35.000

2
Tinta printer
1 Kotak
 Rp          30.000

 Rp                 30.000

3
Amplop
1 Kotak
 Rp          20.000

 Rp                 20.000

4
Materai 6000
3 buah 


 Rp                  21000                 

 5
 Biaya Sosialisasi
 2 hari


Rp.            1300000 

B
PERLENGKAPAN





1
Baterai alkeline
4 Set
 Rp          10.000

 Rp                 40.000

2
Baterai ABC
4 Buah
 Rp            3.500

 Rp                 14.000

 3
 Spanduk
4x1 
Rp        . 26000 

Rp.              104000 

4
Penyewaan Gedung dan perlengkapannya
2 hari 
Rp.     2500000 

Rp.            5000000 

5
Biaya pengemasan Produk
150 orang 
Rp.        15000 

 Rp.              250000

 6
Alat dan bahan Observasi
1 set


Rp          1000000

 7
Penyewaan  tempat observasi
2 hari


 Rp             1500000                  






 Rp                 80.000





















TOTAL

Rp.           9699000
KEKURANGAN

Rp.             9699000



0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site